Sedikit informasi tentang Tari Golek Surung Dayung
Tari Golek Surung Dayung merupakan salah satu tari Jawa klasik gaya Yogyakarta menggambarkan gadis remaja yang sangat memperhatikan penampilannya, sehingga dalam keseluruhan sajiannya ada gerakan seperti memakai bedak, mengenakan hiasan, berkaca dan sebagainya. Untuk itu tari ini mempunyai karakter kenes atau kemayu atau genit. Dahulu, di Yogyakarta tari Golek ditarikan oleh laki-laki yang berpostur kecil dan berwajah cantik, namun dalam perkembangannya tari ini ditarikan oleh perempuan, bisa sendiri (tunggal) atau berkelompok.
Latar belakang lahirnya tari Golek Surung Dayung terkait erat dengan Langendriyan, yaitu sebuah drama tari yang ada di Jawa (Pura Mangkunegaran dan Kasultanan Yogyakarta) yang menggabungkan bunyi dalam hal ini gamelan, narasi, gerak maupun mimik wajah. Langendriyan ini sangat jarang dipentaskan, salah satu alasannya karena tuntutan peran pemainnya yang tidak hanya harus piawai menari, tetapi juga harus bisa berdialong (antawecana) secara khusus, nembang (bernyanyi dalam lagu-lagu Jawa) dan mempunyai penghayatan tokoh yang sangat baik.
Akan tetapi Golek Surung Dayung yang bisa kita lihat sekarang tidak satupun yang terkait dengan Langendriyan. Semua merupakan tarian tunggal (pethilan) yang berdiri sendiri dan ada penyempitan waktu. Tari Golek Surung Dayung yang semula bisa berdurasi sampai satu jam, sekarang dipadatkan menjadi duapuluh, sepuluh bahkan lima menit. Aku menarikannya dgn durasi 17 menit.
Terima kasih sudah membaca :) Salam Budaya!
Properti tari nya apa ya kak???
BalasHapusProperti tari nya apa ya kak???
BalasHapus